SCAFFOLDING: TANGGA PEMAHAMAN SISWA

Authors

  • Tomy Syafrudin Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum

DOI:

https://doi.org/10.36815/snp2m.v0i1.344

Keywords:

Scaffolding, Pemahaman, Konsep

Abstract

Pada dasarnya tujuan dalam pembelajaran matematika bukan pada nilai yang diperoleh akan tetapi pada pemahaman yang dimiliki. Jika siswa memiliki pemahaman maka siswa akan mudah dalam belajar matematika. Pemahaman merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam menerima, mengaitkan dan menjelaskan ide/konsep yang telah dipelajari yang kemudian didapatkan konsep baru. Pemahaman siswa tidak hanya diperoleh siswa secara mandiri. Namun pemahaman siswa juga dapat diperoleh melalui pernyataan atau pertanyaan sehingga siswa dapat mengontruksinya pemahaman secara utuh. Kajain literatur ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa scaffolding dapat membantu mengontruksi pemahaman siswa terhadapat konsep-konsep ketika belajar matematika. Sejauh mana scaffolding yang diberikan untuk dapat membuat siswa mengontruksi pemahaman mereka sendiri.

References

Alibali, M (2006). Does Visual Scaffolding Facilitate Students’ Mathematics Learning? Evidence from early algebra.http://ies.ed.gov/funding/grantsearch/details.asp?ID=54
Ausubel, D. P.1967. Learning Theory And Classroom Practice. Ontario: The Ontario Institute for Studies in Education
Bikmaz, F.H. dkk. 2010. Scaffolding Strategies Applied by Student Teachers to Teach Mathematics. International Jounal Research in Teacher Education. Vo1. 1(Spesial Issue): 25 – 36. ISSN: 1308-951X Diakses. http://ijrte.eab.org.tr/1/spc.issue/3f.hazir.pdf
Bruner, J. (1985). Vygotsky: a historical and conceptual perspective. In J. V. Wertsch (Ed), Culture, Communicationand cognition: Vygotskian perspectives. Cambridge: Cambridge University Press.
Chaniago, A.Y.S. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT bumi Aksara.
Kuswanti, Y. 2018. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) Dan Scaffoldingnya. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
McLeod, S. A. (2012). Zone of Proximal Development. Retrieved from www.simplypsychology.org/Zone-of-Proximal-Development.html
Samana, W. 2013. Teacher’s and Students’ Scaffolding in an EFL Classroom. Academic Journal of Interdisciplinary Studie. 2(8). E-ISSN 2281-4612 ISSN 2281-3993
Septriani, N., Irawan & Meira, 2014. Pengaruh Penerapan Pendekatan Scaffolding Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII Smp Pertiwi 2 Padang. Jurnal Pendidikan Matematika. 3 (3): 17-21 diakses http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pmat/article/download/1330/955
Subanji. 2015. Teori Kesalahan Konstruksi Konsep dan Pemecahan Masalah Matematika. Malang: UM
Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: CV. Graha Ilmu
Sudijono, A. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana, N. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suherman, Erman & dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung Universitas Pendidikan Indonesia.
Sujiati, A. 2011. Proses Berpikir Siswa Dalam Pemecahan Masalah Dengan Pemberian Scaffolding. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana Pustaka
Vygotsky, L. (1978). Mind in Society. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Published

2019-02-06