ENSIKLOPEDIA KEANEKARAGAMAN TANAMAN BAHAN UPACARA ADAT MASYARAKAT KABUPATEN BANYUWANGI (KAJIAN ETNOBOTANI DAN FILOSOFIS)

Authors

  • Hendra Febriyanto
  • Ruston Kumaini

Keywords:

upacara adat, etnobotani, tanaman adat, ensiklopedia,, Banyuwangi

Abstract

Setiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal yang khas yang terkadang tidak dimiliki oleh daerah lain. Berbagai macam bentuk kearifan lokal yang tertuang baik dalam nilai-nilai keseharian, sastra tutur, hukum adat, serta dalam bentuk upacara adat dan kepercayaan. Upacara adat yang dilakukan masyarakat Osing Banyuwangi di setiap kecamatan memiliki ritual dan tujuan yang berbeda. Upacara adat di Banyuwangi tidak terlepas dari pengaruh kepercayaan mistis yang diyakini dan kesenian yang telah diwariskan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian secara luas mengenai keanekaragaman tanaman upacara adat yang digunakan oleh masyarakat banyuwangi yang dikaji secara etnobotani dan makna filosofisnya yang kemudian didokumentasikan dalam bentuk ensiklopedia.

References

Adrianto, A. 2010. “Makna Simbolik Ritual Adat Tengger”. Tersedia dalam Jurnal Patrawidya. Volume 11. Nomor 3. Halaman 794.
[2] Anastasia Murdyastuti,dkk .2013 .Kebijakan Akselerasi Pengembangan Kawasan Wisata Using Berbasis Democratic Governance .Penelitian Unggulan Universitas Jember
[3] Cotton, C.M. 1996. Ethnobotany: Principles and Aplications. England: British library catalouging in publication data.
[4] Diaz. 2008. “Pengertian Agama”. Tersedia dalam http://diaz2000.multiply.com. Diakses pada tanggal 30 Mei 2017, pukul 12.28 WIB.
[5] Endahwati, dkk. 2012. Upacara Adat Jolenan Di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo (Kajian Makna Simbolik dan Nilai Religius). Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, Indonesia dan Pengajarannya, Volume 1 Nomor 1. Halaman 65-76.
[6] Endraswara, S. 2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
[7] Ernawi. 2009. Kearifan Lokal Dalam Perspektif Penataan Ruang,makalah utama pada Seminar Nasional Kearifan Lokal DalamPerencanaan dan Perancangan Lingkungan Binaan. Malang: Arsitektur Unmer
[8] Evan Permana. 2009 .Perancangan Film Dokumenter:Tribute to East Java Heritage. Skripsi Universitas ITS.
[9] Handayani, E.S. 2007. Makna Simbolis Bentuk Penyajian Wayang Wong Sakral dalam Upacara Tradisi Bulan Sura di Dusun Tutup Ngisor Desa Sumber Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Skripsi (tidak dipublikasikan). Universitas Negeri Semarang.
[10] Nurseno. 2007. Kompetensi Dasar Sosiologi. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
[11] Pramita. Et, al. 2013. Etnobotani Upacara Kasada Masyarakat Tengger di desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Tourism and Development Studies, Volume 1 Nomor 2. Halaman 52-61.
[12] Purwanto Y., 2000. Etnobotani dan konservasi plasma nutfah holtikultura:Peran sistem pengetahuan lokal pada pengembangan dan pengeolaanya. Prosiding Seminar Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (Hal.308-322). Bogor: Laboratorium Etnobotani,puslitbang Biologi- LIPI dan Lembaga Etnobotani Indonesia.
[13] Siti Ainur R. Et al. 2014. Etnobotani Bahan Upacara Adat Oleh Masyarakat Using di Kabupaten Banyuwangi. Artikel Ilmiah Mahasiswa.
[14] Suswita, Denilya.dkk. 2013. Studi Etnobotani dan bentuk upaya pelestarian tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat kendurisko di beberapa kecematan di kabupaten kerinci, Jambi. Jurnal Biologika Vol. 2, Nomor 1.
[15] Walujo, E.B. 2000. Penelitian Etnobotani Indonesia dan Peluangnya dalam Mengungkap Keanekaragaman Hayati. Jakarta: Penebar Swadaya

Published

2019-02-06